Senin, 06 Juni 2011

Merdeka dalam Kristus...!!

“Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.” (Yoh. 8:36)

Seringkali kita berpikir bahwa untuk dapat diperkenan oleh-Nya,sedapat mungkin kita harus menjadi aktivis di gereja. Oleh karenanya, kita dengan mudahnya mengambil bagian dalam setiap pelayanan yang ditawarkan kepada kita, tidak peduli lagi apakah Tuhan memang mengutus kita untuk melakukan hal tersebut. Dengan demikian, mungkin saja kita tidak sadar bahwa kita telah berada di “luar-Nya”, sekalipun hal-hal yang kita kerjakan adalah hal-hal yang bersifat rohani. Sebagai umat percaya, kita harus memusatkan pikiran kita sepenuhnya kepada Kristus. Ini berarti bahwa kita turut pada pimpinan-Nya, tidak lagi terbelenggu oleh kebijakan-kebijakan duniawi dalam hidup kita sebagai orang Kristen. Kita selalu bersikukuh bahwa kita selalu melibatkan Tuhan dalam segala kegiatan yang kita lakukan karena sebelum memulainya,kita berdoa terlebih dahulu. Kita tidak pernah menyadari bahwa keangkuhan kita dalam bentuk mengabaikan persekutuan dengan-Nya menyebabkan kita tidak dapat melihat Allah bekerja dengan luar biasa.

Untuk dapat merasakan hadirat Tuhan dalam hidup kita, kita harus mengalir bersama Roh-Nya. Kadar iman seseorang tidaklah dapat diukur berdasarkan pengamatan orang lain;hanya kita saja yang dapat mengetahui apakah dari hari ke hari kita semakin bertumbuh dalam
Kristus atau tidak. Allah dapat memakai siapa saja untuk menyatakan kuasa-Nya! Oleh sebab itu, kita harus meruntuhkan keegoisan kita, menyerahkan segala kelemahan dan kekuatan kita kepada-Nya. Tentu panggilan Tuhan seorang terhadap yang lain tidak sama. Jadi, jangan
biarkan diri kita dengan berat hati melakukan suatu pelayanan karena takut orang lain menganggap diri kita tidak berbuah di dalam-Nya. Amsal Salomo pun mengingatkan kita untuk tidak membiarkan orang lain mengendalikan hidup kita (Ams. 6:5). Hanya kepada Kristus saja
kita harus tunduk karena Ia telah melepaskan kita dari kutukan dosa. Menjadi murid-Nya berarti melakukan apapun yang Ia perintahkan kepada kita. Tidak ada lagi sungut-sungut ataupun rasa segan untuk bekerja bagi-Nya, yang ada ialah rasa sukacita yang meluap-luap.

Segala pergumulan hidup kita harus kita letakkan di depan kaki-Nya. Tuhan tidak pernah memaksa kita untuk menjadi seperti yang Ia ingini. Namun, bila kita membiarkan-Nya bertahta di dalam hati kita, kita akan merasakan betapa luar biasa pengaturan-Nya bagi hidup kita.
Semuanya akan menjadi indah sepanjang kita melangkah bersama-Nya. Banyak di antara kita yang merasa takut dan gentar terhadap hari penghakiman. Bila sepanjang waktu kita merasakan kasih dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita, kedatangan-Nya tentu akan menjadi puncak sukacita kita (1Yoh. 4:17). Selama kita masih di dunia, kita akan terus rindu untuk dapat melihat wajah-Nya sebab Ia telah menolong kita dalam menghadapi rintangan demi rintangan. Pengenalan akan Kristus yang semakin mendalam akan mengangkat kita dari kegelapan sehingga kita dapat melihat jalan-Nya. Arahkan pandangan Anda senantiasa kepada salib-Nya, dan pastilah Anda akan menyaksikan keajaiban kuasa-Nya dalam hidup Anda!

Renungan:
1. Apakah akhir-akhir ini saya merasa bosan dengan kehidupan bergereja? Jika ya, bagaimana saya menyikapi hal tersebut?

2. Sejauh mana saya telah melibatkan Tuhan dalam hidup saya? Hal-hal apa saja yang telah saya lakukan untuk dapat menunaikan panggilan-Nya bagi saya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar